Review Buku: Crazy Is A Compliment: The Power of Zigging When Everyone Else Zags

12:45:00 AM

.
Ketika di BBW kemarin, entah kenapa gw justru tertarik ke bagian Business Book dibanding dengan buku filsafat. Ya gw emang nggak pernah tertarik filsafat juga sih hahahaha.

Jadi suatu waktu gw googling tentang buku ZAGS. Inti buku ini adalah "be different". Gw banget lah ya, pengen beda dari orang lain yang terkadang malah terlalu beda hahaha. Pas di BBWnya, gw nemu malah buku yang berbeda dari ZAGS tapi isinya kayaknya kurang lebih sama.

Buku bagus harus direview. Contohnya buku ini.

Crazy Is A Compliment: The Power of Zigging When Everyone Else Zags



Panjang ya judulnya. Oke, kita mulai review seriusnya.

...

Pernah dengar Endeavor? Dalam kamus bahasa Inggris, "endeavor"memiliki arti "berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu". Tapi Endeavor di sini adalah sebuah organisasi non-profit yang menjadi wadah para pengusaha dunia untuk membangun usaha dan perekonomian pasar tiap negara. Pada tahun 1997, Linda Rottenberg dan Peter Kellner membangun Endeavor di New York, dan kini cabangnya sudah tersebar di lebih dari 25 negara.

Sukses membangun Endeavor, Linda pun membagi resep kesuksesannya lewat sebuah buku yang berjudul, Crazy Is A Compliment: The Power of Zigging When Everyone Else Zags. Buku bisnis ini memang tidak seperti buku bisnis pada umumnya, yang berisi rencana kerja, metode, pola, dan lainnya. Buku ini lebih menjelaskan bagaimana pengusaha-pengusaha kelas dunia seperti Ralph Lauren, Steve Jobs, Walt Disney, Ray Kroc (CEO McDonalds), hingga Anton Wirjono (owner The Goods) membangun usahanya dengan caranya masing-masing. Ide dan konsep mereka yang dianggap "gila" oleh masyarakat, ternyata justru membuahkan hasil yang maksimal. Jadi, buku ini bisa dibilang kombinasi antara buku bisnis dan motivasi.

Secara judul, buku ini memang menyarankan untuk menjadi "berbeda" dari kebanyakan orang. Mengapa? Karena menjadi berbeda justru lebih baik. Meskipun awalnya ditentang, ditertawakan, dicerca karena konsep yang gila, anggap saja itu adalah sebuah pujian. Pujian negatif yang akan diubah menjadi positif oleh upaya saat mewujudkan usaha.



Tidak hanya kisah sukses para pengusaha, buku ini juga memberikan beberapa tipe pengusaha untuk dipelajari. Secara tersirat, memang ada beberapa teknik sales dan marketing seperti yang sering dijumpai pada buku bisnis. Namun semuanya dikemas secara menarik dan tidak membosankan lewat aneka pengalaman berbagai pengusaha tersebut.

Tanpa disadari, ada beberapa quotes menarik pada akhir sub judul. Seperti, "Entrepreneurs face enough setbacks that you can't control. If you're the source of your problem, be honest, be forthright, be contrite. Then get back to work", dan "They don't focus on optimal returns; they focus on acceptable loss."

Linda pun menuturkan beragam pengalaman dan pelajaran yang diambil dari pengusaha tersebut dengan baik dan rapi. Kata-katanya mudah dimengerti, sehingga nyaman dibaca. Tidak kaku dan "menggurui" seperti buku bisnis pada umumnya.

Bagi para calon entrepreneur, entrepreneur, sales, dan marketing, sebaiknya membaca buku ini sebelum menuju jenjang yang lebih "gila" lagi.



Judul: Crazy Is A Compliment: The Power of Zigging When Everyone Else Zags
Penulis: Linda Rottenberg
Penerbit: Penguin Group
Tahun: 2014

...

Tulisan gaya tadi sering gw buat di circa 2014 pas masih kerja jadi web content writer di salah satu grup penerbit terkenal. Gaya bahasa tiap artikel disesuaikan dengan bukunya. Jadi biasa jumpalitan setelah review buku bisnis, lanjut ke buku MPASI atau kiat sukses menjalani UN.

Buku ini, bagus sih. Cara penuturannya mirip buku-bukunya Budiman Hakim (MACS909), tetapi dengan gaya yang masih lebih formil. Kalo OmBud lebih santai dan banyak ketawanya. Setelah baca buku ini, gw jadi tahu betapa SANGAT sulitnya membangun bisnis, brand, dan SDM di baliknya. Ntap soul.

Well, dari judulnya gw udah suka banget sih, Crazy Is A Compliment: The Power of Zigging When Everyone Else Zags. Gw tahu, gw sering dianggap gila, terutama pas ngeluarin ide. Tapi yang gw pelajari selama kuliah advertising, "be different" is the best idea! Gila = beda. Dengan begitu, ide. konsep, atau produk yang dipasarkan akan dilihat dan membuat orang tertarik.

Gw sebenarnya udah mencoba "be different" di kehidupan sehari-hari. Salah satunya di Titamma. Ketika bakulan kue lain bikin sugar cookies pake royal icing untuk ngedekor dengan alasan murah, maka gw akan pake fondant dengan alasan lebih rapi dan unik. Ketika bakulan kue sibuk dengan aneka kue kering Lebaran, gw...cuma bikin empat jenis karena gw nggak suka pekerjaan monoton hahaha. Dan ada beberapa "beda" lainnya yang gw berlakukan ke Titamma.

Kalo ke diri sendiri? Gw merasa "be different" setelah menyadari bahwa gw nggak bisa naik sepeda sejak SMP. Iya. Betul. Kurang "be different" apa gw?
*kipas-kipas*
*apa hubungannya sama "be different" ya?*

You Might Also Like

0 komens

Subscribe