Film Review: Burnt

9:51:00 PM

Aa Bradley Cooper main pilem masak!

Sebelum memulai postingan yang akan banyak spoiler sampah dan debu-debu intan, gw mau mengutarakan sesuatu. Jadi, ada banyak hal yang menjadi kriteria pria yang dikatakan ganteng lahir batin (baca: versi gw). Gw hanya akan menyebutkan ketiga di antaranya, yaitu bisa masak, suka pake baju/kemeja hitam, dan seorang Bradley Cooper. Yak! Dua kriteria pertama banyak yang punya, yang kriteria ketiga mamam dah lu.

Burnt ini menampilkan KETIGA kriteria tersebut! Sungguh merupakan pemuas mata dan hati para wanita (baca: gw), bukan? Dulu, di awal kariernya, doi pernah main tv series dengan judul Kitchen Confidential. Ceritanya dia jadi chef di restoran terkenal gitu. Intinya sih lebih ke kehidupan chef restoran dibalut komedi. Kitchen Confidential sukses bikin gw lemes lahir batin. Sayangnya cuma ada satu season berisi sepuluh episode. Hvff.

Yak balik lagi ke filem baru yang berjudul...

BURNT (2015)
kebakar

Bradley Cooper berperan sebagai Adam Jones. Ya, Jones. Bukan Jomblo-ngenes kayak ABG sekarang bikin singkatan ya. Dia dulu kerja di Paris sebagai chef di restoran milik Jean Luc. Di sana, dia temenan sama sesama chef yaitu Max, Reece, dan Michel. Sebagai chef ganteng berwibawa cakep wangi jago dan ganteng (2), dia bermain nakal lah. Dia hobi mabu-mabu-an! Astaganaga! Dia narkoba! Astaghfirullah! Dia main wanita! Naudzubillah! Benar-benar bukan panutan remaja. Dia pun sempet ada hubungan (gw gatau sempet jadian apa engga. Bisa aja cuma HTS gitu kan. Oh atau friendzone!) sama anaknya Jean Luc. 

Singkat cerita, dia kayaknya cabut dari restoran (?) lalu dia terlibat konflik sama Michel. Dia menyabotase restoran tempat Michel kerja (gatau di Jean Luc apa ga) dan Michel jadi dendam sama doi. Bagian ini penting. Tolong distabilo bagian ini ya. Eh pura-pura aja, nanti komputer ato leptop ato hape Anda jadi warna kuning dong? Tolong pura-puranya ya...

Tiga atau dua tahun kemudian, yha saya agak lupa, si mas Adam, bukan Adam Levine atau Adam Inul apalagi Adam Sheila on 7, ini tobat nasuha dan bersih dari segala obat, miras, apalagi wanita jalang. Ia pun istiqomah di jalan yang lurus, mengonsumsi air zamzam, dan rajin bersedekah ke surau-surau di pelosok. Surau itu ini lho...

subhanallah

Nah. Kalo cerita tadi dilanjutin, Adam akan bertemu wanita sholehah gemar mengaji dan menjahit (setelah kursus di Juliana Jaya) di surau tersebut. Apah? Ga tau Juliana Jaya? Kamu orang Indonesia apa orang seberang? Ini Juliana Jaya yang termahsyur di kalangan stiker angkot

setirin aku, mas

Capek ah guah. Lanjut serius ya. Udah 2016 masih aja main-main...
*senyum jumawa*

Tadi sampe mana? Adam tobat ya? Iya, dia tobat dan pindah ke Louisiana. Di sana, dia turut derajat jadi tukang buka kerang. Sampe tercapai target 1.000.000 kerang, dia cabut dan pergi mengadu nasib ke London. Gaya banget kang kerang ijo keliling RT.

Di London, dia tinggal di hotel dan kerja di restoran milik bapaknya Tony. Tony siapa? Tony adalah kayaknya temennya dia pas di Jean Luc. Tony ini head waiter (apalah istilah benernya) di restoran itu. Jadi dia yang menyambut tamu, menyampaikan pesanan ke dapur, dan dia nyuruh waiter untuk mengantarkan pesanan ke tamu. Yah dia pokoknya sifatnya bosnya waiter lah.

Adam itu ternyata ke London punya ambisi yaitu mengambil alih restoran dan menyabet bintang tiga Michelin. Nah inti cerita ada pada Michelin ini. Apa itu Michelin?

DID YOU KNOW? *gambar lampu neon*
Michelin adalah buku panduan mengenai restoran-restoran terbaik di dunia. Iyap, dunia. Tapi setau gw Indonesia belom ada. Eh apa udah? Yah jadi ada tiga bintang yang akan diberikan Michelin pada  restoran tersebut. Bintang ketiga itu tandanya udah pol banget bagusnya. Baik dari sisi rasa, penyajian, pelayanan, dan lain-lain. Perfect lah. Untuk dapetin bintang Michelin ini, para chef kudu extra kerja keras banget karena sulit didapat. Nah, cara penilaiannya itu dengan mengirim dua orang tim penilai rahasia. Mereka nggak akan ngasih tau kalo mereka adalah tim Michelin. Biasanya mereka berpenampilan parlente, memesan setengah botol wine, dua air putih, dan menaruh garpu di lantai secara diam-diam untuk mengetahui apa waiter notice dengan garpu tersebut. Menarik ya, teman-teman yang diridhoi Allah!
***

lokasi resto berbintang Michelin di London

Oke jadi itu pengertian Michelin. Beneran itu pengetahuan lho. Coba googling sendiri kalo belom puas deh. 

Yak kembali lagi. Si Adam pun mengumpulkan teman-temannya di resto Jean Luc dan kang jual makanan untuk jadi bawahannya di restoran "barunya" kelak. Singkat cerita yang panjang, dia berhasil ketemu Michel meskipun pake berantem dulu, si Max yang dikeluarin dari penjara, si David yang jualan kebab, dan pemain figuran lain yang tentu bukan dari agensi penonton bayaran milik tante Eli Sugigi. Singkat cerita lagi karena saya mulai pegel, seorang chef dari restoran milik Conti (siapa ini wa juga ndatau) bernama Helene (Sienna Miller) berhasil direkrut dengan tawaran gaji 3x lipat.

Helene

Adam akhirnya buka restoran fine dining bernama Adam Jones at The Langham. Namanya kelas banget ya. Coba gw buka restoran namanya Dheyanne di Rangkapan Jaya. Gw yakin yang dateng mukanya sedih. Mukanya merosot gitu. Udalah.

:((

Resto tersebut tetep merekrut Tony. Karena ia ga punya kerjaan lain. Yah, Stark udah ada, Q cuma ada di Indonesia. Jadilah Tony disitu masih dengan jabatan yang sama. Saat pembukaan, hujan turun disertai lagu Adele yang All I Ask. Reservasi banyak yang di-cancel. Sepi banget cuma ada empat meja. Aku ikut sedih. Si Adam moodnya dropshay dan marah-marah. Banting sana banting sini. Semua dimarahin. Pernah nonton Hell's Kitchen? Persis! Si Michel lah yang disuruh makan scallop mentah, si Helene yang disuruh minta maaf kepada ikan turbot. Adam juga berlaku kasar terhadap Helene, sampe akhirnya Helene keluar di hari pertamanya kerja. Kacau. Semua ngamux. Adam pun masup tipi di talkshow (tentunya bukan Ini Talkshow milik Sule dan Andre) dan dia minta maaf.

Di rumah Helene, anaknya yang bernama Lily nonton tayangan itu. Mereka berdua sama-sama tsebel. Helene mengantar Lily sekolah cepet-cepet karena pengen cari kerja. Eh, ketemu sama Tony. Bukan, nama panjangnya bukan Syaitonirojim. Tony meminta Helene untuk masuk lagi ke resto Adam Jones at The Langham dengan tawaran gaji dua kali lipat. Jadi udah dinaikkin tiga kali lipat, eh dikali dua lagi. Gila banyak banget duit lo, bang Ton! Helene menyetujui dengan pasrah dan dia ke dapur resto dengan membawa alat sous vide.

DID YOU KNOW? *masih gambar lampu neon*
Sous vide adalah suatu teknik masak dengan cara memasukkan daging, ayam, ikan, atau apa saja ke dalam plastik vakum, lalu kemudian direbus dengan suhu tertentu, Setelah itu makanan tersebut bisa di-pan seared atau dioven. Si daging, ayam, atau ikan itu biasanya dimasukin plastik vakum dibarengi olive oil dan herbs. Tapi tergantung resepnya juga. Ada juga yang masukin bumbu marinasi kayak wine sampai pomegranate juice ke situ. Fungsinya biar apa? Fungsinya biar rasa dan tekstur makanan tetap terjaga. Daging lebih juicy, ikan juga matangnya bagus sampe ke dalam. Beda kalau di pan-seared aja yang untuk membuat krispi si kulit ikannya aja. 
 ***

Pinter ya gw? Kalo mau liat teknik sous vide dan molecular gastronomy lain, sila cek akun youtube favorit gw ini. Favorit karena tekniknya keren, hasil videonya bagus, dan...mayan cakep chefnya hahaha.

Helene mengenalkan sous vide ke Adam dan memaksa biar dapur pakai alat itu. Setuju bae lah abang. Waktu berlalu dan restoran makin maju. Adam dan Helene makin ikrib. Si Lily ulang tahun, Adam yang bikinin kuenya. Schweet. 

Oh gambar-gambar di bawah ini akan sering ditemukan ketika nons film ini.

ena

ena 2

ena 3

nda ena

ena 4

ena 5

nda ena 2

ena 6
Laper.

Pada suatu pagi, Adam ke pasar ikan buat beli ikan. Lalu, Helene datang menghampiri. Mereka ngobrol sampe pulang menuju resto. Di deket pintu belakang, Helene kissing dengan Adam. Lagi asoy-asoynya cifoxan sama artis Hollywood, eh ada preman dateng manggil Adam. Helene yang polos tak tahu menahu langsung disuru masuk dapur dan Adam datang menghampiri preman yang menagih utang besar banget. Tak dinyana, Adam dihajar sampe terduduk di deket tong sampah. Helene di dapur bingung kok Adam ga mulai kerja. Dia keluar dan melihat Adam terduduk lemah jidat berdarah uuu cedih penonton yang mulia.

Setelah dibopong ke dapur dan disuru boboan, Helene in charge jadi chef pengganti. Tak lama, waiter memberitahu bagian dapur kalo ada Michelin dateng. WOH HEBOH DAPUR! Adam ga mau melewatkan kesempatan ini! Dia harus dapet bintang Michelin yang ketiga! Dia pun lupa kalo lagi luka memar dan langsung kerja. Semua bagian kerja keras menghasilkan yang terbaik. Adam yang menata di meja depan pun mencicip semua item dan dengan deg-degan, dia kasih hidangan itu melalui Tony. 



Ga lama... Tony dateng dan marah-marah katanya sausnya terlalu pedas. WOH KOK BISA? Semua bingung terutama Adam. Seketika dateng Michel sambil bilang, "gua nambahin cayenne pepper!" sambil pamerin bubuk cayenne pepper di tangannya. APUAAAAHHHH! Adam shock. Michel lanjutin, "For Paris," sambil lempar apron dan keluar.

Jrit. Bales dendam revenge! Adam stres dan mulai gila. Dia mabu-mabuan dan masuk ke dapur restoran milik Reece. Btw Reece itu jadi saingannya dia. Adam masukin kepalanya ke dalam plastik vakum sous vide sambil ketawa stres. Reece mencegah dan lalala Adam nangis ke Reece. Esok harinya Reece bikinin sarapan yang mana bikin gw laper padahal cuma omelet doang. Reece mengaku bahwa Adam jago. Adam tetep lemes.

Adam menuju ke hotel tempat dia bermukim. Eh, di jalan ketemu sama Anne. Dia dikasih pisau milik mendiang Jean Luc (iya gw lupa cerita kalo dia udah meninggal) oleh Anne. Bukan Dhey-Anne. Anne yang baik hati juga bayarin semua utangnya ke preman-preman rese.

Saat di kamar lagi ngeliatin piso, Tony dan Helene masuk kamar. Tony ngasitau berita bagus. Jadi dia nelfon pihak Michelin dan bilang kalo makanan disabotase. Eh Michelin bilang kalo tim dia nggak booking table di jam kemarin. WOWOWOW! Setelah dilacak, table kemarin yang disangka tim dari Michelin adalah...dua orang salesman. Kelar.

Helene ketawa kecil. Adam nggak bereaksi. Tony kesel dong kok Adam ga bereaksi apa-apa. Dia bilang, "Laugh or do something!". Adam bangun, menghampiri Tony. Dia tidak ketawa. Dia pilih do something. Lalu dia...

eaaa 1

eaaa 2

eaaa 3


AHAHAHAHAHAHAHAHAHA DEDEK SIYOK BANQ~

Jadi, disinyalir kalo Tony itu suka sama Adam. Tony gengsi ngakuinnya. Padahal mah Adam tau kalo Tony suka hahaha. Kampret juga. Tony langsung awkward. Mungkin jenggotnya Adam nyangkut di idung. Mana ku tahu. Ku iri sama Tony. Huff.

Resto back to normal tanpa Michel yang ternyata dendaman itu. Adam menjalani kehidupan resto dengan waras. Sampai suatu hari, Tony ngasitau bahwa ini beneran tim Michelin yang dateng. Reaksi Adam? 

"We do what we do :)"

Yak. Pilem sih belom selesai, cuma biar pada penasaran aja si Adam dapetin ga si bintang Michelin ketiganya. Nonton deh. Di Imdb, ratingnya cuma 6,7. Buat orang yang lebih suka plot yang jelas, mungkin ini film jelek banget. Pertama kali nonton gw juga mikir gitu. Ini cerita macam mana sih. Tapi setelah dua kali nonton, baru paham maunya. Intinya cuma satu, Adam mau dapetin bintang Michelin ketiga. Udah. 

Gw nonton video si Gordon Ramsay komentar tentang film ini. Intinya kata dia sih kehidupan chef di dapur memang benar kayak gitu. Penuh kata-kata kasar, banting, lempar, dan lainnya. Makanan diperlakukan dengan manusiawi. Tapi kalo udah salah sedikit, berakhir di tong sampah. Chef juga moody dan sensitif, karena mereka kerja pake hati. Jadi kalo ada yang komplen sedikit aja, dia bisa tersinggung setengah mati. Ini real, lho. Nyokap gw yang pernah berhubungan sama chef resto pun bilang gitu. Hmm...

So, nonton aja ceu kalo senapsaran sama hidangan fine dining, muka Bradley Cooper kalo masak, dan paling penting, BRADLEY COOPER NGOMONG PERANCIS! Duh ilah, kontraksi gw...

Berikut aneka Bradley menggunakan baju hitam. Kurang kemeja aja nih bikin lemes~

gojek

membayangkan masa depan bersama gw

konsultasi cincin kawin ke pakarnya

masih butuh caption?

Btw, ini review film pertama di 2016 yang tersampah tapi juga ada pengetahuannya. Jenius banget gw. Mau liat review gadungan lainnya? Sok ke tag film review. Sabar aja menghadapi blog ini :*

*kunyah*

You Might Also Like

2 komens

  1. OMG.. film ttg makanan, cooking, dan homo yang di starred ama Bradley Cooper? Sounds like your cup of tea indeed! hahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. duh baru liaaat. Parah Viy! Seperti surga ada di telapak kaki ibu! :)))
      Lo wajib nonton sih!

      Delete

Subscribe