Platonic Relationship

8:34:00 PM

Ouch! Judulnya...

Hmm, kali ini gw mau mengabulkan permintaan dua pembaca dari Bali yang selalu nanya, "Post barunya mana?"

Nih. Bahas tema yang biasanya kaporit dan rada personal, yuk. Apalagi kalo tentang...

DEPARTEMEN HATI

Tsiaelah, sa aje lu gula donat kocok! Iya, entah kenapa tema percintaan kali ini menarik jiwa gw untuk menulis dan menyebarkan kepada khalayak ramai. Topik yang gw angkat adalah platonic relationship. Apa itu?

Platonic relationship itu adalah hubungan antara pria dan wanita tapi keduanya tidak ada perasaan ingin "lebih". Hmm, temenan? Ya, kind of. Tapi kayaknya lebih akrab dari temen gitu lah tarafnya. Kira-kira itu gambaran yang gw pahami selama ini.

Kalo mengacu ke pengertian para bule, coba deh, tonton Friends with Benefits atau No Strings Attached. Ya, itu sih mereka lebih ke arah sex friends tanpa ada ikatan/perasaan apapun, ya. Susah juga diterapkan di nilai sosial Indonesia. Seks bebas itu haram, nak!
*omongan gw mulai kemana-mana*

Hmm, intinya mah, temenan lebih tapi nggak ada perasaan apapun yang terlibat di dalamnya. Get it, rite?

Suatu hari, gw baca tulisan dari Huffington Post. Yaitu Can a Man and a Woman Really Have a Platonic Relationship?. Gw baca, dan setuju sih. Ada beberapa poin kayak gini nih,

"The truth is, they may never do anything physical in life. They may never cross the line. But a relationship can never be truly platonic if you have to set up boundaries. A relationship can never be truly platonic if you have to adjust your feelings. A relationship can never truly be platonic if you have to pretend that you are happy with the way things really are...when deep down—you want something more.

And for some friends, they may eventually cross the line. Because, ultimately, we are human.
Disclaimer: If there is absolutely no physical attraction between a male and female, then, I would say, it is possible that they can truly share a platonic relationship. But once a man is attracted to a woman; or the woman is attracted to the man; or both are attracted to each other—the relationship cannot and will never be platonic.
You can, however, pretend that it is platonic. And for some people, this is good enough."

Hmm. Gw pernah ada platonic relationship dengan beberapa pria. Cie. Eh, kok cie? Kan platonic ya. Yap, gw berteman sangat baik dengan si S (bukan, ini bukan insial dari Sarkem). Gw sangat menggantungkan kehidupan prbadi ke dia. Misalnya seperti pulang kuliah bareng padahal rumah kita jauh banget bagaikan Interstellar, makan bareng, kemana-mana bareng, sampai ke curhat bareng. Sebatas itu? Oh enggak sih. Tidur bareng juga per.....iya pernah. ACARA KAMPUS KOK! Bareng ama yang laen juga, gilak! Hey hey! Hapus otak kotor itu, hey!
*ambil kanebo*

Ya pokoknya deket banget dan sering digosipin, terutama sama orang rumah gw. Dia emang orangnya baik banget, laki sejati, muslimin, entrepreneur, dan lain-lain. Pokoknya sangat enak buat jadi temen dan...nggak lebih. Lebih paling ya, sahabatan.

Kita deket banget. We knew each others. Tapi apakah kita pernah ada yang suka satu sama lain?

Enggak.

Gw pernah nanya ke dia. Dan ya emang nggak pernah kepikiran suka. Gw juga. So, aman. Sekarang orangnya udah nikah dan punya 2 anak :)

Ada lagi, platonic juga nih. Ini ibaratnya udah kayak kakak sendiri. Sangat bijak dan dapat dipercaya. Inisialnya F (bukan, bukan Finto kemasan). Saking deketnya, dia udah kayak kartu As gw, pun dia menganggap gw gitu. Bayangkan, deketnya udah heart to heart! Tapi kembali lagi, apakah kita pernah ada perasaan lebih?

Enggak.

Kenapa? Karena kita nggak kepengen aja sih. Hahaha. Sekarang doi udah nikah dan beranak satu. Sweet.

So, inti tulisan ini apa? Seperti biasa, nggak ada intinya. Namun ada beberapa pesan moral yang dapat dipetik layaknya buah manggis.

Gw percaya bahwa emang ada pasti platonic relationship, yang mana dua-duanya nggak saling suka. Kadang ada emang, orang-orang yang nggak percaya platonic relationship. Contohnya temen gw. Dia bersikukuh bahwa antara pertemanan pria dan wanita, pasti ada yang suka deh salah satunya. HEY SISTA! Belum tentu!

Biasanya orang yang kayak gini nih belum pernah punya temen cowok yang deket banget dan tulus pure temenan no love love. Kayak dua temen pria gw di atas. Mungkin aja ya, karena emang, nyari temen cowok yang kayak gitu, su-sah. Beneran.

Zaman sekarang nih ya, jarang nggak sih, ada cowok yang nganterin cewek dari Blok M - Depok - Pondok Gede hampir tiap hari kalo nggak ada "maunya"? Atau Blok M - Cipulir - Bekasi - Depok tengah malem hampir tiap minggu? Atau...ah banyak ah sampe lupa. Nah, mungkin orang-orang yang menampik platonic relationship belum pernah punya temen kayak temen-temen gw tadi. Yha kaaaaaan?
*nunjuk-nunjuk jidat*

Tapi, apakah platonic relationship bakalan ada yang salah satunya "nyerah"?

Ya! Karena nggak ada yang nggak mungkin kok :)


*tulisan ini dibuat atas dasar kangen sama dua temen gw tadi*

Berikut trailer No Strings Attached dan Friends With Benefits sebagai penutup tulisan yang tidak cerdas ini.



You Might Also Like

0 komens

Subscribe